MAJU TERUS PENYULUH PERTANIAN

Senin, 02 Mei 2011

Surat Tugas berisi uang


Beberapa tahun yang lalu peringatan hari besar Pertanian, Koperasi, dan keluarga berencana dilakukan secara bersamaan dengan tajuk Pertasi Kencana.   Setiap tahun kelompok jabatan fungsional penyuluh pertanian  selalu ditugasi  sebagai panitia. Suatu hari  ketika kami  sedang bekerja, datang seorang stap mengantarkan surat. Setiap orang masing masing memperoleh satu surat  yang dibungkus dengan amplop dinas. Hari itu kebetulan seorang rekan sedang bertugas ke lapangan, jadi yang ada dalam ruangan hanya kami berempat.  Secara serempak kami berempat membuka sampul surat yang ternyata isinya surat tugas sebagai panitia pertasi kencana.  
Tiba tiba muncul ide iseng dari seorang rekan untuk mengerjain rekan yang belum datang. Surat tugas yang telah kami buka dimasukan kembali kedalam amplop dan diisi uang masing-masing Rp 100.000 (kecuali punya teman yang belum datang),  sampul surat kemudian ditutup kembali  seperti belum dibuka.
Saat istirahat sehabis makan siang, saat kami berempat masuk ruangan,  teman kami rupanya sudah pulang dan sedang asyik membaca surat tugas miliknya. Serentak kami semua bertanya pura-pura tidak tahu. Teman kami menjawab bahwa itu surat tugas dan harus segera dibaca karena waktunya mendesak. Tanpa basa-basi kami semua membuka surat tugas dan mengeluarkan isinya di atas meja lalu kami pura-pura membaca.  Melihat surat tugas kami berisi uang, teman kami kaget, dan mencari-cari uang di sampul suratnya. Setelah merasa yakin surat tugasnya tidak dilampiri uang, dia protes kepada kami berempat, dan kami  menyuruh dia untuk mengecek  kebagian kepegawaian barangkali lupa memasukan uang pada amplop surat tugasnya.   Dengan muka kusam teman kami pergi kebagian kepegawaian untuk klarifikasi, karena ruangan cukup dekat pembicaraan antara bagian kepegawaian dengan teman kami semua bias di dengar. Mendengar dialog tersebut kami semua tertawa dan serentak pergi meninggalkan kantor.  Hari berikutnya kami dipanggil oleh bagian kepegawaian untuk dimintai keterangan. Setelah dijelaskan bagian kepegawaian  tertawa terbahak-bahak dan meminta kami untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar