MAJU TERUS PENYULUH PERTANIAN

Sertifikasi

Pernak Pernik Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian 2011

Komponen PTT Kedelai

Penerapan PTT Kedelai Meningkatkan produksi dan Pendapatan Petani

Legowo

Tata tanam jajar Legowo Menambah Populasi dan Meningkatkan Produksi

Jumat, 23 Desember 2011

Budidaya Pare dan manfaatnya


PARE (Momordica charantia L)
1. Manfaat
  • Mengurangi produksi lendir, 
  • Mengendalikan kadar gula darah, 
  • Memacu pembuangan racun dari dalam tubuh, 
  • Meningkatkan stamina dan nafsu makan. 
  • Hindari menggunakan pare dalam jus secara berlebihan atau terus-menerus, agar tidak mengganggu fungsi buah pelir memproduksi sperma
2. Kultivar
Stamina F1, Sehat F1, Purnama F1, Siam F1. 
3. Persiapan Lahan
  • Tanah dicangkul dan dibuat bedengan berukuran 1,5 -2,5 m x 30 m.Tinggi bedengan 30 cm. Jarak antar bedeng 40 – 60 cm untuk menghindari tanaman saling membelit. 
  • Taburkan pupuk kandang diatas bedengan sebanyak 10 – 15 ton, 
  • Bila tanah terlalu masam dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit ( kapur) sekitar 1 – 2 ton sampai pH netral 6 – 6,5. Kapur diaduk dengan tanah sampai rata. 
  • Rapihkan bedengan dan ratakan permukaan tanah. 
4. Penanaman
  • Lakukan penugalan sesuai jarak tanam.jarak tanam yang dipakai dengan dua baris tanaman per bedeng. 
  • Jarak tanaman yaitu 0,75 x 0,75 m atau 1x1m 
  • Tiap lubang tanam di isi 2 benih per lubang. 
  • Tutup lubang dengan tanah kemudian di siram.
5. Pemeliharaan
Penyulaman 
Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak sehat pertumbuhannya dengan benih baru. Penyulaman biasa dilakukan pada 1 MST
Pengajiran
  • Lakukan pengajiran pada 2 atau 3 MST. 
  • Ajir dapat dibuat dari bambu berukuran 2 x 200 cm, ditancapkan disisi pinggir tanaman dengan jarak 5 – 10 cm, dengan kedalaman 20 –30 cm. 
  • Sambungkan keempat ujung dengan bambu lain, 
  • Tambahkan bambu lain dalam posisi melintang sehingga membentuk kotak kotak bujur sangkar. 
Penyiangan 
Penyiangan rutin dilakukan satu minggu sekali secara manual dengan mencabuti ruput dan gulma yang tumbuh atau dengan dikored.
Pemangkasan 
  • Lakukan pemangkasan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 3 MST dan 6 MST. 
  • Cabang – cabang dipotong dan diarahkan agar tunas tumbuh menyebar.sehingga produksi buah bisa maksimal. 
  • Pada umur 6 MST lakukan pemangkasan pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi. 
  • Buang daun-daun tua dan cabang yang rusak, patah atau terkena serangan penyakit.
Penyiraman 
Airi pertanaman dengan mengiri parit selama beberapa jam sesuai dengan kelembaban tanah dan curah hujan.
Pemupukan 
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan sebagai berikut : 
MST= Minggu Setelah Taam
Pembungkusan 
  • Bungkus pare muda untuk menjaga kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah dan serangga lain. 
  • Gunakan daun-daunan, kertas koran, plastic tipis untuk membungkus.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit 
  • Pengendalian HPT dilakukan seperlunya saja bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit terlihat. 
  • Untuk tindakan preventif dilakukan penyemprotan insektisida sesuai dosis yang tertera pada label
  • Gunakan fungisida untuk pencegahan penyakit embun bulu 
6. Panen dan Pasca panen
  • Panen pertama biasanya dilakukan 2 bulan setelah tanam atau 8 MST panen berikut setiap 1-2 minggu sekali 
  • Buah dipanen dengan menggunakan pisau atau gunting jangan dengan tangan. 
  • Pare disortir dan disusun tanpa banyak tumpukan karena mudah lecet. 

Budidaya Pakcoy

PAKCOY  (Brassica rapa cv. Pakchoy)
1. Manfaat
  • Menjaga kesehatan tulang, 
  • Menurunkan risiko kanker dan membantu mengatasi kanker, 
  • Meningkatkan kekebalan tubuh, 
  • Mengatasi lendir (dahak, ingus, dll.) Berlebihan, 
  • Menggiatkan fungsi organ pencernaan
  • Meningkatkan pembuangan racun dari dalam tubuh
2. Kultivar
Brisk green, Gracious, White-lLight 
3. Pembibitan
  • Buat bedengan untuk pesemaian
  • Taburkan benih pada permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal 1-2 cm 
  • Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat 
  • Benih yang baik akan tumbuh setelah 3-4 hari 
  • Pindahkan bibit ke pertanaman setelah berdaun 3-5 helai (3-4 MST) 
4. Pengolahan Lahan
  • Olah tanah hingga gembur lalu dibuat bedengan, 2-4 minggu sebelum lahan ditanami 
  • Upayakan lahan harus bersih dari gulma dan tidak ternaungi 
  • Taburkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar saat pengolahan tanah
  • Buat bedengan lebar 120 cm, panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi bedengan 20-30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm 
  • Lakukan pemupukan sesuai kesuburan tanah sebagai acuan dapat menggunakan dosis sebagai berikut: 

MST = Minggu Setelah Tanam 
5. Penanaman
  • Pilih bibit yang baik yaitu, batangnya tumbuh tegak, daun hijau segar dan tidak terserang hama atau penyakit 
  • Buat lubang tanam dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm, 
  • Pindahkan bibit ke lubang tanam dengan hati-hati dan rapikan.
6. Pemeliharaan
  • Siram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau penjarangan biasanya dilakukan pada saat 2 MST 
  • Lakukan penyulaman jika diperlukan
  • Lakukan penyiangan 2-4 kali selama pertanaman 
Hama dan Penyakit 
  • Hama yang biasa menyerang tanaman antara lain: ulat, siput, cacing, ulat Srocidolomia binotalis dan ulat Thepa javanica
  • Penyakit yang biasa menyerang ialah bakteri, virus, jamur dan gangguan fisiologi yang bisa saja terjadi 
  • Hama dan penyakit tanaman dikendalikan dengan menggunakan pestisida sesuai anjuran
7. Panen dan Pasca Panen
Pakcoy sudah bisa dipanen pada umur 30 -35 HST, tergantung pada ketinggian tempat penanaman. Semakin tinggi tempat penanaman, umur panen akan bertambah. Potong pakcoy di pangkal batangnya dengan menggunakan pisau tajam, lalu kumpulkan hasil panen di tempat pencucian. Setelah terkumpul, hasil panen dicuci dan dibersihkan dari bekas-bekas tanah sambil mengupas daun dan tangkai yang tua, kuning, berwarna, dan rusak. Tiriskan di rak-rak yang ditempatkan di ruangan yang teduh. Bila akan dijual ke supermarket perlu dikemas dengan cara mengikatnya dengan menggunakan label isolasi. Berat setiap kemasan sekitar 250-300 gr. Susun hasil kemasan secara rapi di dalam boks plastik untuk selanjutnya dikirim ke supermarket. Bila akan dijual di pasar tradisional, sayuran tidak perlu dikemas melainkan cukup dicurah saja asalkan kondisinya masih segar dan tidak rusak

Budidaya Bayam dan Manfaatnya


BUDIDAYA BAYAM
(Amaranthus sp.)

1. Manfaat Tanaman
-          Meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan.
-         Membersihkan darah sehabis bersalin, memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal.
-    Mencegah hilangnya pengelihatan akibat usia yang menua (macular degeneration), penyakit kanker, katarak dan bayi lahir cacat.
-          Sumber lutein dan folate yang hebat, yang membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.
-       Kandungan folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi bayi dari cacat pada bagian syaraf.
-      Mengurangi pembentukan batu empedu sebab bayam kaya magnesium di samping ikan, kacang almon kering, alpukat, pisang, kismis.
-       Sayur bayam juga memberikan zat besi pencegah anemia namun zat besi di dalam bayam tidak mudah diserap.

2. Kultivar
Kultivar  bayam mempunyai nilai komersial yang tinggi diantaranya  Cummy, Green Lake, Tark, Strayful. Selain itu dikenal juga varietas lokal seperti  Giti merah, Giti hijau, Cimangkok, Kuningan, dan Sukamandi.
3. Syarat tumbuh
-       Tumbuh baik di daerah  dataran tinggi, tetapi dapat hidup di dataran rendah.
-       Menghendaki tanah yang subur dan gembur.
-       Derajat kemasaman (pH) 6-7.
4. Penanaman
-          Pengolahan tanah untuk bayam tahunan lebih dalam dari pada untuk bayam cabut.
-          Saat pengolahan tanah terakhir perlu  dilakukan pemupukan dasar.
-     Buat bedengan dengan ukuran 1 m x 5 m.  Diantara bedengan dibuat parit untuk memudahkan penyiraman.
-          Sebelum benih ditabur perlu dicampur dengan abu dengan perbandingan 1 bagian benih + 10 bagian abu untuk penaburan benih merata & tidak bertumpuk-tumpuk.
-          Buat larikan untuk penaburan benih,  dengan jarak antar baris sekitar 20 cm.
-          Kebutuhan benih untuk 1 hektar  pertanaman sekitar 5-10 Kg.
-          Benih yang sudah ditabur ditutup tipis dengan tanah secara merata
-          Setelah penanaman disiram dengan emrat  setiap pagi dan sore kecuali turun hujan.
5. Pemeliharaan
-     Kegiatan pemeliharaan meliputi  penyiangan, pengemburan, pemberian pupuk susulan dan pengendalian hama/penyakit.
-     Penyiangan dan penggemburan dilakukan 2 minggu setelah tanam selanjutnya dua minggu sekali
-     Pemupukan bergantung pada kesuburan tanah, sebagai acuan dapat menggunakan patokan n sebagai berikut:
Umur
Kg/ha/Musim
pH
Urea
ZA
SP-36
KCl
Sebelum tanam
56

250
90
6,5
3 MST
56


90


MST = Minggu setelah tanam

6. Pengendalian Penyakit
Penyakit Downy mildew
-       Gejala;  daun bagian atas menguning, daun bagian bawah berwarna hijau keunguan dan akhirnya berwarna cokelat.
-       Serangan umumnya  timbul bila ditanam pada musim hujan dan dingin.
-       Pencegahan dapat dilakukan dengan memetik daun yang diserang.
-       Pengendalian  dengan menggunakan fungisida sesuai petunjuk pada label
Penyakit Spinach blight (oleh Virus Mozaik cucumber )
-         Gejala:  daun menyempit, mengecil, menggulung dan berkerut. Permukaan daun berwarna kuning biasanya menyerang daun muda.
-       Pencegahan dilakukan dengan penyiangan gulma dan penyemprotan lalat pembawa virus menggunakan  insektisida.
-            Tanaman yang terinveksi harus segera dimusnahkan
Penyakit noda daun (leaf spot)
-     Gejala :  noda cokelat pada setengah bagian daun, noda kemudian meluas sehingga menghancurkan daun.
-     Agar tidak meluas tanaman terserang harus segera dimusnahkan.
-     Pencegahan dengan pemberian kapur pada saat pengolahan tanah terutama pada tanah yang kekurangan Mn  dan menyemprot  tanaman  yang belum diserang dengan fungisida.
-   Gangguan dapat disebabkan oleh kekurangan unsur Mn, sehingga  penanggulangan dapat dilakukan dengan pemberian pupuk yang mengandung Mn
7. Pemanenan.
-          Bayam cabutan : penjarangan dilakukan 20 HST kemudian hari ke-25, 30 dan seterusnya hingga semua selesai panen.
-      Bayam tahunan : penjarangan pada hari ke-20 sehingga menghasilkan jarak tanam 50 x 40 cm panen dilakukan sekitar 3 MST caranya pucuk-pucuk daun atau pada ujung-ujung cabang telah dipetik. Selanjutnya pemanenan dilakukan sewaktu-waktu bila di perhatikan.

Sabtu, 17 Desember 2011

Budidaya bawang merah dan manfaatnya


BAWANG MERAH
(Allium ascalonicum L.)
   1. Manfaat
Ø   Minyak mudah menguap yang terkandung dalam air bawang merah berguna untuk membunuh sebagian besar mikroba staphylococci, demikian juga mikroba streptococci  penyebab  penyakit radang pada toraks dan kerongkongan.
Ø    Dapat juga membunuh mikroba diphtheria, amuba disentri dan mikroba TBC dalam waktu singkat.
Ø    Uap bawang merah bisa digunakan untuk membersihkan luka dan menyembuhkannya.
Ø    Dapat mengaktifkan gerakan lambung.
Ø   Mengunyah bawang merah selama beberapa menit dapat membersihkan mulut dari mikroba termasuk mikroba diphtheria.
Ø   Menghirup bau bawang merah atau memakannya dapat menyebabkan minyak masuk ke dalam darah manusia dan membunuh mikroba yang bisa menyebabkan penyakit.
Ø   Bawang merah juga memiliki unsur yang mirip dengan hormon insulin yang dapat membantu mengurangi kadar gula dalam darah.
Ø   Mengonsumsi bawang merah yang masih mentah maupun sudah masak dicampur dengan keju dapat meminimalisir terjadinya pembekuan darah.
Ø   Untuk mengobati batuk rejan dan radang paru dengan menggunakan bawang merah sebagai kompres di atas dada. Jika diletakkan di atas ginjal dan kantong kemih, bisa menyembuhkan susah buang air kecil. Jika diletakkan di atas kedua telapak kaki, maka dapat menyembuhkan gangguan pada fungsi pengaturan darah. Jika diletakkan di atas luka, dapat  mengeluarkan nanah dan darah kotor. Cara membuat kompresan dari bawang ini adalah dengan memotong-motong bawang merah menjadi beberapa potongan kecil lalu dipanaskan. Setelah itu, diletakkan di daerah yang hendak diobati, kemudian diikat dengan kain. Lakukan penggantian perban setiap 12 jam.
Ø   Potongan-potongan bawang merah bisa digunakan juga untuk mengobati mata ikan pada kaki, yaitu dengan cara membubuhkan potongan-potongan bawang tersebut di sekitar mata ikan pada sore hari sampai pagi hari. Ulangi hal tersebut sampai terlepasnya kalu atau mata ikan dari kaki, lalu cuci dengan air hangat dan sabun.
Ø  Air bawang merah digunakan untuk pembalut pada bagian anggota tubuh yang terpotong untuk menghilangkan rasa sakit.
Ø   Bawang merah apabila ditumbuk dan didihkan dengan minyak zaitun bisa digunakan untuk mengobati pecah-pecah pada puting dan wasir.
Ø   Seduhan bawang merah ini dapat digunakan untuk menghilangkan cacing pada anak-anak, yaitu dengan cara menyeduh potongan-potongan bawang merah dan memasukkannya ke dalam air dan disimpan sepanjang malam, lalu pada siang hari diminumkan kepada anak setelah dicampur dengan madu. Ulangi proses tersebut setiap pagi hingga cacing benar-benar keluar seluruhnya.
Ø     Bawang merah juga bisa menghilangkan cacing di lambung dan mengobati wasir dengan cara membuatnya sebagai obat pencahar dari bawang merah yang telah dipanaskan sekitar kurang lebih 3 menit dalam 1 liter air. Dalam hal ini gunakan bawang merah yang ukurannya sedang agar bisa dimasukkan ke dalam anus.
Ø   Menghirup aroma bawang merah dapat mengobati rasa pusing dan pingsan. Sebab baunya sangat menusuk sehingga dapat merangsang peredaran darah dan fungsi pernapasan. Demikian juga fungsi-fungsi saraf sehingga bawang merah dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pengganti  amoniak
2. Cultivar:
Sumenep, Lokal Brebes, Ampenan, Tanduyong, Ilocos.
3. Pemilihan bibit
Bibit bawang merah dipilih yang sehat : warna mengkilat, kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen.
4. Persiapan lahan
-          Buat bedengan dengan lebar 0,9-1 m
-          Diantara bedengan dibuat parit dengan lebar 0,6 m dan dalaman 0,5 m,
-          Pada lahan kering kedalaman parit dibuat lebih dangkal.
-          Tanah diatas bedengan dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm sampai gembur.
-          Jarak tanam bawang merah pada musim kemarau 15 x15 cm atau 15x20 cm, sedang pada musim hujan 15x20 cm atau 20x20 cm .
-    Jika pH tanah kurang dari 5,6, diperlukan pengapuran dengan menggunakan Kaptan atau Dolomit sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1-1,5 ton/ha.
-       Sebarkan pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha atau kompos matang sebanyak 5-10 ton/ha dan diaduk rata pada lapisan olah 1 minggu sebelum tanam.
5. Penanaman
-          Jika umur simpan bibit yang akan ditanam kurang dari 2 bulan, dilakukan pemotongan ujung umbi kurang lebih 0,5 cm untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
-          Bibit ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi.
6. Pemeliharaan
Penyiraman
Penyiraman perlu dilakukan sesuai dengan umur tanaman :
-       Umur 0-10 hari, 2x /hari (pagi dan sore hari),
-       Umur 11-35 hari, 1x/hari (pagi hari),
-       Umur 36-50 hari, 1x/hari (pagi atau sore hari).
Pemupukan
-          Pemupukan dasar dilakukan pada saat tanam
-          Pemupukan susulan dilakukan pada umur 14 hari dan umur 35 hari setelah tanam.
-          Jenis pupuk buatan yang diberikan adalah Urea, ZA, SP-36,
-          Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.
-          Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan sebagai berikut:
Umur
Kg/ha/Musim
Target pH
Urea
ZA
SP-36
KCl
Sebelum tanam
47
100
311
56
6,5
2 MST
93
200

112

4 MST
47
100

56



Penyiangan
Dilakukan minimal dua kali/musim, yaitu menjelang pemupukan susulan.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT)
Pengendalian hama penyakit tanaman dilakukan bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit. Untuk mengendalikannya semprotkan insektisida, fungisida atau bakterisida sesuai dosis yang dianjurkan atau mencabut tanaman terserang dan membakarnya .
7. Panen dan Pasca Panen
Ø  Bawang merah untuk keperluan konsumsi, dipanen apabila  60-70% daun telah rebah,
Ø  Bawang merah yang akan digunakan untuk bibit dipanen setelah kerebahan daun lebih dari 90%.
Ø  Panen dilakukan waktu udara cerah.
Ø  Ikat  bawang merah yang telah dipanen  dalam ikatan kecil-kecil  (1-1,5 kg/ikat),
Ø  Jemur pada terik matahari selama 5-7 hari .
Ø  Setelah kering “askip” (penjemuran 5-7 hari ), 3-4 ikatan bawang merah diikat menjadi satu ,
Ø  Jemur kembali  dengan posisi penjemuran bagian umbi diatas selama 3-4 hari.
Ø  Pada penjemuran tahap kedua dilakukan pembersihan umbi dari tanah dan kotoran
Ø  Bila sudah cukup kering (kadar air kurang lebih 85%), umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di gudang