MAJU TERUS PENYULUH PERTANIAN

Sabtu, 27 Agustus 2011

Lebah Madu

PENDAHULUAN
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Lebah juga menghasilkan produk yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, dan malam (lilin).
Beternak lebah madu memiliki prospek sangat cerah, karena kebutuhan madu dalam negeri masih belum mencukupi. Harga dari produk lebah yang tinggi, biaya produksi yang relatif murah, tatalaksana pemeliharaan yang mudah dan kondisi lingkungan yang mendukung merupakan peluang emas untuk peningkatan pendapatan.
MANFAAT
  • Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga sangat berguna bagi kesehatan, kosmetika dan farmasi.
  • Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
  • Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan.
  • Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk bahan campuran industri farmasi dan kosmetika.
  • Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.
  • Keuntungan lain adalah membantu proses penyerbukan tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.


KANDANG
Hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan kandang :
  • Untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. gunakan kayu empuk setebal 2,5 cm.
  • Bahan yang dipakai tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
  • Konstruksi berbentuk stup kotak lengkap dengan framenya.

 PEMILIHAN BIBIT DAN CALON INDUK
Bibit lebah unggul yang di Indonesia yaitu Apis cerana (lokal) dan Apis mellifera (impor). Ratu Apis  cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu Apis  mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
  • Paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
  • Paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
  • Paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.
  • Tiap koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena akan saling bunuh untuk memimpin koloni

PERAWATAN BIBIT DAN CALON INDUK
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari tidak boleh  diganggu, setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
SISTEM PEMULIABIAKAN
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Sekarang sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
REPRODUKSI DAN PERKAWINAN
Tiap koloni terdapat lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan. Perkawinan terjadi di udara, setelah kawin pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) ratu lebah. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
PROSES PENETASAN
Setelah kawin ratu mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel kosong dalam sisiran. Tiap sel diisi sebutir telur. Tabung sel yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh ditutup lapisan tipis yang dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
  • Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
  • Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
  • Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.

Lebah memiliki 4 tingkatan kehidupan yaitu:
  • Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
  • Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
  • Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, istirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna dan menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

 PEMELIHARAAN
Lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
Pemberian pakan dilakukan dengan menggembala lebah ke tempat yang banyak bunga yang disesuaikan dengan musim bunga. Dalam penggembalaan perlu diperhatikan :
  • Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
  • Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
  • Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
  • Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.

Tujuan utama penggembalaan adalah menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun drastis. Pemberian pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.

PANEN
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dari lebah yang masih menempel.  Urutan proses panen:
  • Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
  • Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
  • Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
  • Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
  • Pengemasan madu dalam botol.

TIPS MEMILIH MADU LEBAH
Ketika botol dibuka tidak ada letupan gas seperti pada soft drink
Uji madu lebah dengan cara menuangkan sedikit madu lebah ke dalam piring yang berisi air, kemudian aduk madu dalam air tersebut, tunggu sesaat madu lebah yang baik akan membentuk hexa diagonal (seperti sarang lebah)

0 komentar:

Posting Komentar