MAJU TERUS PENYULUH PERTANIAN

Sabtu, 27 Agustus 2011

Pengolahan gadung

KANDUNGAN GIZI
Gadung mengandung karbohidrat cukup tinggi, sehingga dapat dijadikan pangan sumber karbohidrat. Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi, konsumsi gadung juga memiliki manfaat karena gadung berkhasiat untuk penyembuhan berbagai penyakit antara lain : Keputihan, Kencing manis, Mulas, Nyeri empedu, Nyeri haid, Radang kandung empedu, dan Rematik.
Untuk mengatasi kecing manis, pasien dapat  mengkonsumsi 5-10 g umbi gadung per hari selama 7 hari. Boleh dalam bentuk olahan keripik atau cukup dikukus. Setelah itu hentikan sementara konsumsi umbi gadung karena dari hasil penelitian, pemberian infus umbi gadung lebih dari 7 hari mengakibatkan fluktuasi peningkatan kadar glukosa darah.

Kandungan Gizi Gadung setiap 100 gram umbi adalah:

Kandungan gizi
Jumlah
Kalori (kal)
101,00
Protein (g)
2,00
Lemak (g)
0,20
Karbohidrat
23,23
Kalsium  (mg)
20,00
Phospor (mg)
69,00
Zat Besi (mg)
0,60
Vitamin B 1
0,10
Air  (g)
73,50
Vitamin C
9,00
Vitamin A
0,0
Bagian yang dapat dimakan
85,00
Direktorat Gizi Depkes RI, 1981

Gadung mempunyai kadar racun dioscorine tinggi. Bila dimakan langsung dapat menimbulkan keracunan fatal, sehingga pemanfaatan gadung untuk pangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu.

PENGOLAHAN MENGGUNAKAN  ABU/KAPUR

1.      Bersihkan umbi dari tanah yang masih melekat
2.      Kupas kulit umbi cukup tebal
3.      Rajang tipis atau serut umbi yang telah dikupas
4.      Campurkan kapur atau abu pada hasil rajangan/serutan.
5.      Pencampuran abu/kapur dengan irisan umbi dilakukan pada keranjang beranyam jarang, kemudian diinjak-injak sampai cairan yang mengandung racun keluar
6.      Peram umbi selama 2 x 24 jam di atasnya diberi pemberat agar umbi tetap tertekan
7.      Setelah diperam umbi dijemur sampai kering
8.      Rendam umbi kering dalam air mengalir selama 2 x 24 jam sambil dinjak-injak setiap hari
9.      Umbi siap dikukus atau dijemur sampai kering sebagai keripik gadung

PENGOLAHAN MENGGUNAKAN GARAM BERLAPIS

1.      Bersihkani tanah pada umbi
2.      Kupas kulit umbi setebal mungkin
3.      Iris tipis atau serut  hasil kupasan
4.      Lapisi keranjang bambu dengan garam kemudian masukan irisan umbi satu lapis, di atas umbi dilapisi garam lagi, dan disimpan irisan umbi lagi sampai keranjang penuh
5.      Bagian terakhir dari irisan adalah garam, lalu ditutup kain, diberi pemberat dan diperam selama satu minggu
6.      Cuci hasil peraman dalam air mengalir sampai air berwarna jernih dan . tidak terasa asin.
7.      umbi siap untuk dimasak atau dibuat keripik

PENGOLAHAN MENGGUNAKAN GARAM DIADUK

1.      Bersihkan tanah yang melekat pada umbi
2.      Kupas kulit umbi setebal mungkin
3.      Rajang tipis-tipis atau diserut umbi hasil kupasan
4.      Masukan hasil serutan kedalam ember atau tong plastik,
5.      Masukan garam sebanyak mungkin, aduk sampai rata dan irisan menjadi lemas,
6.      Biarkan gadung dalam rendaman garam selama satu malam
7.      Cuci rendaman dalam air mengalir dan bersih sampai sampai tidak terasa asin
8.      Rendam umbi di dalam air tawar dan ganti tiap jam selama 3 hari. Bila direndam dalam air mengalir, umbi dimasukan kedalam keranjang beranyam jarang agar air dapat masuk dan keluar, waktu perendaman sekitar 3 hari.
9.      Angkat umbi dari tempat rendaman dan kukus atau dijemur sampai kering

Sumber : Pinus Lingga dkk, 1989 ; Bertanam Ubi-umbian


0 komentar:

Posting Komentar