Rabu, 30 Maret 2011
Sabtu, 19 Maret 2011
Cyber Extension Tantangan Baru Penyuluhan Pertanian
Penyediaan informasi dengan menggunakan media on-line yang dilakukan Kementrian Pertanian terus mengalami perbaikan. Layanan informasi yang semula diberi nama http://www.cyberextension.web.id telah direvisi menjadi http://cybex.deptan.go.id Revisi tersebut tentunya bukan hanya bertujuan agar layanan tersebut mudah diingat, tapi justru memberi ruang gerak yang lebih leluasa terhadap program cyber extension yang digagas kementrian pertanian. Cyber extension tidak lagi dimaknai sebagai nama sebuah website, tapi lebih difahami sebagai suatu program terobosan dalam penyediaan informasi pertanian melalui media on-line dan http://cybex.deptan.go.id menjadi salah satu bagian penting dari cyber extension.
Bagi sebagian besar petani (khususnya di Kabupaten Sumedang), layanan informasi melalui media 0n-line nampaknya masih memerlukan proses panjang, karena akses petani terhadap internet masih sangat terbatas. Tanpa upaya terobosan, pemanfaatan layanan tersebut oleh para petani akan berjalan lamban.
Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian seyogyanya mampu menjembatani antara layanan informasi melalui media on-line yang dikembangkan oleh kementrian pertanian dengan petani sebagai pengguna telnologi, dengan demikian kehadiran Cybec.go.id, semestinya disikapi sebagai tantangan baru bagi penyuluh pertanian untuk menguasai keterampilan computer dan memanfaatkan internet. Sangat ironis apabila sampai terjadi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai sasaran penyuluhan sudah memanfaatkan dan bahkan mengelola layanan on-line, sedangkan penyuluh pertaniannya masih asing dengan dunia internet.
Mengacu pada PERMENPAN NOMOR: PER/02/MENPAN/2/2008, Pasal 8, penyuluhan pertanian melalui website, merupakan salah satu tugas penyuluh pertanian terutama bagi penyuluh pertanian yang telah menyandang jabatan fungsional sebagai Penyuluh Pertanian Ahli. Jadi dalam hal pemanfaatan media on-line tugas penyuluh adalah mengelola informasi melalui media on line bukan hanya sekedar memanfaatkan informasi dari media on line.
Selain keterampilan dasar computer, pengelolaan informasi melalui media on-line membutuhkan keterampilan yang memadai diantaranya pengetahuan tentang peralatan koneksi internet, cara membuat website/blog, cara posting, editing, cara mempercantik tampilan website/bog dan keterampilan-keterampilan lain yang berdasar pada preferensi pembuat dan terutama preferensi pemanfaat layanan. Sepintas keterampilan yang diperlukan seperti sulit dipelajari, kenyataanya semua dapat dipelajari sendiri.
Khusus mengenai peralatan koneksi internet, saat ini di pasaran banyak ditawarkan berbagai modem (GSM dan CDMA) dan berbagai kartu telepon (HP) yang memudahkan pengguna dalam mengakses internet, persoalannya adalah setting profil koneksi berbagai modem dan kartu telepon (HP) berbeda-beda. Bagi penyuluh pertanian yang ingin menggunakan modem sebagai peralatan koneksi sebagai masukan dapat saya sarankan hal-hal sebagai berikut:
a) Inventarisasi jenis sinyal (GPRS, EDGE, 3 G) dan kekuatan sinyal HP yang ada disekitar kita
b) Cari informasi tarif dan layanan internet pada tiap kartu HP dan pilih layanan yang sesuai dengan keinginan
c) Kenali program windows yang terpasang di computer (XP, Vista, Windows 7, linux dll)
d) Cari modem yang support dengan program windows yang terpasang di komputer kita (Modem support XP kadang sulit diinstal di windows 7)
e) Baca petunjuk instalasi modem dan lakukan penginstalan ke computer
f) Cari informasi cara setting profil koneksi kartu HP yang akan digunakan dan lakukan penyetingan (parameter koneksi dan profil network)
Layanan informasi yang disediakan melalui cibec.go.id bukan satu-satunya upaya Kementrian Pertanian yang diselenggarakan dalam rangka cyber extension. Tahun sebelumnya Kementrian Pertanian juga menyelenggarakan lomba/penilaian terhadap website yang dikelola instansi lingkup pertanian. Bukan hal yang mustahil di masa yang akan datang Kementrian Pertanian juga menyelenggarakan loba karya tulis melalui media on-line bagi penyuluh pertanian atau lomba website/blog yang dikelola oleh Penyuluh Pertanian. Untuk penyuluh pertanian dituntut menguasai keterampilan dalam menulis di media on-line dan membuat serta mengelola website/blog. Di sisi lain keterampilan menulis dan mengelola web/blog bukan merupakan keterampilan yang berdiri sendiri, tapi juga menuntut keterampilan lain diantaranya:
a. Keterampilan dalam mengunduh dan mengunggah file pada berbagai penyedia layanan
b. Keterampilan dalam melalukan editing file gambar (cropping, resizing dll)
c. Keterampilan dalam membuat dan dan mengedit file video (cropping, converting dll)
d. Keterampilan dalam membuat dan mengedit file animasi
e. Dll.
Pemanfaatan media on-line oleh pengguna sangat ditentukan oleh kemanfaatan materi, kualitas tulisan, dan daya tarik desain website/bog. Ini berarti penyuluh pertanian juga dituntut untuk mampu mengidentifikasi kebutuhan materi yang akan disajikan, keterampilan menyajikan materi (menulis untuk pembaca) dan keterampilan lain sesuai dengan tuntutan pembaca.
Pelatihan bagi penyuluh pertanian seringkali difasilitasi oleh pemerintah, namun demikian berbagai keterbatasan yang dimiliki pemerintah menuntut penyuluh pertanian untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara swadaya. Selain itu materi pelatihan tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan penyuluh pertanian (termasuk pelatihan pembuatan blog/web yang masih harus menunggu waktu). Kuncinya adalah bagaimana kita mampu menggunakan internet dan memanfaatkan mesin pencari (layanan perambahan seperti google, mozilla dll) dengan baik.
Minggu, 13 Maret 2011
Kripik Usus
1. Alat
§ Pisau Tajam
§ Kompor
§ Timbangan
§ Telenan
§ Ulekan dan Cobek
§ Waskom
§ Alat Penggorengan
§ Lemari Es
§ Bahan Pengemas
2. Bahan
No. | Nama Bahan | Komposisi |
1 2 3 | Usus Ayam Segar Minyak Goreng Kapur Mati (jika diperlukan) | 1 kg secukupnya 1 sdm |
1. Bumbu
No. | Nama Bahan | Komposisi |
1 2 3 4 5 | Bawang Putih Ketumbar Garam Kunyit Daun Jeruk | sesuai selera sesuai selera sesuai selera sesuai selera sesuai selera |
2. Adonan Pencelup
No. | Nama Bahan | Komposisi |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 | Tepung Terigu Tepung Beras Ketan Tepung Tapioka Telur Ayam Susu Bubuk Full Cream Baking Powder Merica Bubuk Penyedap Rasa Ayam Air Es | 250 gr 50 gr 100 gr 1 butir 1 sdm ½ sdt 1 sdt 1 bungkus secukupnya |
3. Adonan Pelapis Kering
No. | Nama Bahan | Komposisi |
1 2 3 4 5 6 7 8 | Tepung Terigu Protein Tinggi Tepung Maizena Garam Halus Bawang Putih Baking Powder Penyedap Rasa Ayam Merica Bubuk Cabai Halus (jika diperlukan) | 850 gr 150 gr 25 gr 8 siung besar ½ sdt 1 sachet ½ sdm secukupnya |
4. Cara Pembuatan
No. | Langkah Kerja | Uraian |
1 | Persiapan | • Siapkan alat dan bahan yang diperlukan • Buat adonan pencelup dan simpan di lemari es • Buat tepung pelapis kering dan simpan dalam wadah yang kering dan tidak lembab |
2 | Pembersihan Usus | • Bersihkan usus dari kotoran, lemak dan jaringan bagian dalam usus • Potong usus ayam sesuai selera jika diperlukan |
3 | Perendaman Bumbu | • Haluskan bawang putih, ketumbar, garam, kunyit dan daun jeruk • Masukkan ke dalam adonan pencelup tercampur sempurna • Encerkan dengan air • Masukkan usus ke dalam adonan dan simpan dalam freezer selama 15 – 30 menit |
4 | Pelapisan Tepung | • Ambil usus dari dalam freezer • Ambil usus sedikit demi sedikit dari adonan pencelup + bumbu hingga tidak menetes airnya • Lakukan penggulingan usus pada Tepung Pelapis Kering sambil diremas - remas sehingga seluruh permukaannya terlapisi • Pisahkan masing – masing bagian dan cubit agar terbetuk bintil – bintil kecil • Letakkan pada wadah terpisah untuk menurunkan tepung yang tidak lengket dengan usus |
5 | Penggorengan | • Siapkan minyak goreng dalam wajan dengan perbandingan 6 : 1 • Goreng dengan api sedang hingga kekuningan dan pastikan ususnya kering |
6 | Penirisan Minyak | • Pastikan minyak yang menempel pada produk relatif sedikit agar produk lebih awet dan menghindari bau tengik selama penyimpanan • Gunakan kertas sebagai alas nampan peniris untuk menyerap minyak yang menempel pada produk |
7 | Pengemasan | • Pilih bahan pengemas yang tidak mudah sobek • Pastikan perlekatan antar sambungan rapat agar produk tidak melempem • Umur simpan sekitar 3 bulan untuk produk keripik usus dengan kadar minyak rendah dan 1 bulan untuk produk keripik usus dengan kadar minyak tinggi |
Sumber : Dodik Suprapto, S.Pt . Materi Pelatihan Pengolahan Hasil Ternak bagi Penyuluh Peternakan Tahun 2011
Sabtu, 12 Maret 2011
Disangka tukang suntik
Pertama kali bertugas sebagai penyuluh, belum ada ketentuan yang mengharuskan penyuluh pertanian harus mengenakan seragam dinas, setelah itu muncul aturan penyuluh harus menggunakan seragam sperti seragam pramuka. Sejalan dengan pergantian kepemimpinan daerah, seluruh PNS di Jawa Barat setiap hari Senin diharuskan menggunakan seragam putih-putih. Sebagai abdi Negara tentu saja penyuluhpun diharuskan menggunakan seragam putih-putih.
Seragam putih-putih merupakan tantangan tersediri bagi penyuluh yang harus berjalan dari dusun ke dusun dan dari pematang sawah ke pematang sawah. Hari pertama menggunakan seragam putih-putih, saya bermaksud mengikuti pertemuan di saung tani, untuk mencapai lokasi saya harus berjalan sekitar 3 km melewati beberapa lokasi pemukiman dan pesawahan. Ketika sampai di suatu lokasi pemukiman, dari kejauhan Nampak sekelompok anak-anak sedang asyik bermain. Saat saya sampai ke tempat gerombolan anak tersebut mendadak sontak gerombolan anak tersebut bubar, beberapa diantaranya berlari sambil menjerit-jerit. Selidik punya selidik saya disangka pegawai puskesmas yang akan melakukan vaksinasi cacar sehingga semua anak ketakutan lari terbirit-birit.
Sampai di lokasi pertemuan, anggota kelompoktani yang biasa menyambut saya dengan hangat, kali ini menyambut saya sangat hambar . Saat diskusi terungkap bahwa mereka tidak setuju penyuluh berseragam putih-putih, dengan seragam seperti itu mereka menjadi enggan untuk minta, menurut mereka bagaimana mungkin penyuluh dengan seragam putih-putih bisa turun ke sawah. Mereka baru merasa lega ketika saya berjanji bahwa kedepan saya akan membawa pakaian seragam lapangan.
Selesai pertemuan di salah satu kelompok saya berjalan kembali untuk mengikuti pertemuan di kelompoktani lain ( satu hari penyuluh harus mengunjungi 2 kelompok). Sesampai di kelompok saya melihat ke bagian bawah celana saya yang sudah berwarna tidak keruan karena harus berjalan melewati pematang yang masih basah. Hal yang sama kembali terjadi seperti di kelompok sebelumnya.
Ketika mau pulang hujan turun rintik-rintik, namun karena hari sudah sore saya memaksakan diri pulang kerumah dengan berpayung daun pisang. Sesampai di rumah istri saya senyum-senyum sambil melihat pakaian seragam putih-putih yang baru hari itu saya kenakan tapi sudah tidak keruan warnanya.
Pagi hari ketika mau kerja saya menengok seragam putih-putih yang sedang dijemur, ternyata dibagian baju terdapat noda getah daun pisang yang tidak bisa dibersihkan, sedangkan celana bagian atas berwarna putih, dan bagian bawah berwarna coklat akibat lumpur yang tidak bias dibersihkan. Akhirnya seragam pitih tersebut hanya terpakai satu kali dan esok paginya saya berupaya mencari kembali seragam putih-putih yang baru.